Sang Pengagum Bodoh : from upit handayani
Angin
sepoy-sepoy meniupku di lapangan sekolah, aku di hukum untuk membersihkan
lapangan karena terlambat datang sekolah, keringatku menetes becucuran di dahi,
kesal rasanya menyapu lapangan seluas ini.
“kenapa luas sekali sih lapangan ini? Ahh…. Capek sekali,
ditambah mentari yang sangat terik menyoroti tubuhku.
Di saat aku menyapu dengan bermalas-malasan, tiba-tiba
seseorang melintas di hadapanku dia seseorang yang membuat mataku semangat
melihatnya, walaupun demikian, kehadirannya yang sesaat mampu menghilangkan rasa lelah dan malas pada
diriku.
Dia si es Batu
Sebenarnya dia bernama endy, tapi sengaja kuberi dia julukan
es batu” karena sikapnya yang kaku, cuek,dan dingin. Bahkan aku tak pernah
melihatnya tersenyum. Tapi entah kenapa dengan sikapnya dengan dingin itu
membuatku sangat mengaguminya.
Si es batu itu melintas dengan setumpuk buku di tangannya,
tak tega rasanya melihat dia yang keberatan membawa buku-buku sebanyak itu.
“endy, aku bantuin ya!... endyyy please dengerin aku!”
ucapku berkhayal untuk bisa membantunya, tetapi aku sadar
bahwa itu tak akan mungkin terjadi.
“dasar es batu…! Kenapa aku harus suka sama kamu sih?”
ucapku.
Endy
itu pendiam banget, wajahnyapun datar karena tak pernah ku lihat expresi lain
dari wajahnya, tapi dia itu keren, manis, putih, tinggi, di tambah pintar lagi…
ahh, pokonya dia cowok idamanku, tak salah aku mengaguminya sejak kelas satu
SMK dahulu.
Selama hidupku, memang aku hanya menyukai satu laki-laki
(endy), bahkan sampai aku duduk di bangku kelas dua ini, aku tetap menyukai
satu orang saja” yaitu endy.
-----------------
Endy terlihat sedang khusyu membaca buku di bangkunya”
memang seperti itulah kebiasaan setiap harinya, dan kebiasaanku pula
memperhatikannya dari kejauhan”Selama duduk di bangku SMK ini , aku memang
belum pernah bisa bertatap muka dan bercakap dengannya secara langsung.
“Hay endy, lagi apa? Sepertinya menenangkan” aku kembali berkhayal berbicara dengannya.
Tak lama ketika ku perhatikan endy, tiba-tiba terbesit di
pikiranku untuk mengganggunya agar ia menoleh dan berbicara padaku atau mungkin
dia marah, namun aku tak peduli’ karena setidaknya yang terpenting aku ingin
dia bercakap padaku.
Sebagai permulaan, aku mengetuk-ngetuk meja dengan tanganku
agar terdengar bising. Payah…..” ternyata dia tak peduli’ kemudian aku coba
memutar music dengan volume yang keras dan di iringi suaraku bernyanyi dengan
lantang yang bertujuan agar ia merasa terganggu,..” tapi tetap saja ia tak
memperdulikanku. Hal ini membuatku sangat gerah dan kesal, kemudian aku mencoba
melakukan dengan cara lain yang gila untuk bisa mengganggunya, bahkan aku
sampai melompat-lompat di bangku dan mejaku dengan risihnya.
Si endy mau nya apa sih?... dia tidak bisa di ganggu juga, aakhhh, entah dia makhluk seperti apa tapi aku mulai geregetan”
Lalu tanpa sadar aku melemparnya dengan serutan pensilku,
PLAKKK!!! Serutan itu tepat mengenai pelipisnya” OH MY GOD! Ucapku pelan saat
menyadari tindakan bodohku itu”…. Endy pun menoleh , namun aku sudah kabur
diam-diam karena aku tak ingin ia tahu bahwa aku yang melemparnya dengan tidak
sengaja itu. I’am sorry endy” Stelah kejadian
itu, Aku tak ingin mengulangi kebodohanku hari ini,
JAM ISTIRAHAT SEKOLAH
Ketika jam istirahat tiba, aku kepikiran terus tentang endy,
aku tak kuasa menahan hati ini yang selalu ingin bisa bercakap dengannya, dan
aku yakin bahwa kini saatnya aku bangkit untuk memperjuangkan cintaku. namun Dari
awal jam istirahat ini, aku sama sekali belum melihat endy, tapi aku tahu
dimana dia”
Aku pergi ke perpustakaan dimana aku menemukan signal
keberadaannya, benar saja” endi terlihat sedang membawa buku di tengah antara
rak-rak buku. Aku tak ingin terlihat bodoh karena baru pertama kalinya aku
masuk ke perpustakaan’… dengan asal aku mengambil buku yang cukup tebal di
sebuah rak.
*---------*
Selangkah demi selangkah aku
mendekati endi sambil berpura-pura membaca buku’. Jantungku berdetak sangat
kencang dan tidak karuan apalagi kini jarak aku dan dia hanya selangkah dari
dia. Ayo tenang!”. Aku berusaha menenangkan diri’… baiklah! Aku tak ingin
terlihat blo’on di depan endy” aku mencoba menenangkan diri sambil membaca sedikit
buku , dan ternyata!... hah !” aku terpelongo kaget saat melihat buku yang ku
bawa ternyata adalah buku matematika.
Oh no” aku langsung pusing tujuh keliling saat ku lihat buku
yang isinya itu angka semua, kalau endy bertanya aku harus jawab apa coba?”
gumamku dalam hati. Aku rasa aku bukanlah satu-satunya orang yang tidak
menyukai pelajaran ini, kemudian saat aku menoleh ke belakang, ternyata endy
sudah tidak ada.
Entah kenapa aku mulai panic dan mencari-cari endy di
perpustakaan ini. Di tengah kepanikan ku mencari endy sambal berjalan mundur,
kemudian ketika aku berbalik badan, tiba-tiba …. Oops !” endy!” jantungku
bergedup teramat kencang, dan seluruh tubuhku terpaku sangat kaku. Bahkan mata
ini pun tak bisa berkedip saat ku tatap wajah endy yang hanya berjarak 5cm di
depan wajahku, dia tetap saja terlihat datar dengan expresinya yang masih tetap
cuek…” Tak lama endy langsung pergi begitu saja. Tetapi kaki ini masih kaku
untuk melangkah, bahkan mataku ini terus tercengang seakan tak percaya bahwa
aku berada sedekat itu dengan endy.. beberapa saat kemudian aku pun pergi dari
perpustakaan.
Fallin love
Aku masih tak menduga akan peristiwa tadi hingga bell pulang
sekolah. Saat semua siswa telah pulang namun aku masih tetap duduk di atas
bangku kelasku, sambal mengingat-ingat kejadian tadi, aku harap bisa terulang
lagi !” … di saat aku melamun seperti itu, tiba-tiba seseorang dating dari
belakang dan menyodorkan serutan pensil ke depan wajahku… endy! Ya ternyata
dia!”
“ apa maksudmu? Tanyaku
“ jangan pura-pura!” kau yang melemparku pake serutan ini kan?” sambil ia meletakannya di atas meja ku.
Dari mana kamu tahu?”
“dasar bodoh! Sudah jelas di serutan itu tertulis nama kamu!
Ketika ku lihat memang benar ternyata serutan pensil ku ini
tertulis nama ku.
Tapi aku”……! Belum selesai bicara namun endy sudah pergi.
Endy!!! Aku minta maaf!!...” aku teriak tapi endy hanya mengacungkan
jempolnya. Aku tersenyum karena aku berpikir mungkin ia memaafkan aku’
Tapi tiba-tiba endy membalikan jempolnya ke bawah
dasar es batu! Aku sampai teriak!”
aku suka sama kamu” ucapku pelan
ternyata kebodohanku sangatlah fatal.
To be continue..
Profil pengirim
:upit handayani
TTL
: Bogor 21 agustus 1998
Alamat
: desa GN bunder 1 , kecamatan pamijahan , kab. Bogor
Sekolah
: SMK AL-AMIN kelas XII
: upithandayani98@gmail.com
di koreksi dan revisi oleh
: Deden lesmana
: Deden lesmana
resmi di publikasikan oleh
: Dhenz chanel untuk coretankita.com
: Dhenz chanel untuk coretankita.com
1 comments:
commentsterusin lg dong cerpennya!! penasaran nih hehe...
Replyceritanya sama kaya gw ama mantan gw dulu ;-)
Silahkan berkomentar tetapi jangan spam
EmoticonEmoticon